Thursday, November 21, 2013

Biologi Laporan Organisme dan Lingkngan Vegetasi





ORGANISME DAN LINGKUNGAN
(Laporan Penelitian Sains Dasar Biologi)



Oleh
Erik Almanar
1317041013










JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013


I.                   PENDAHULUAN


1.1.            Latar Belakang
Pada dasarnya, makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik itu makhluk hidup lainnya (biotik) maupun makhluk tak hidup (abiotik). Dengan interaksi antara kedua komponen tersebut, ekosistem akan selalu tumbuh berkembang sehingga menimbulkan perubahan ekosistem. Besar ekosistem dalam sebuah lingkungan dipengaruhi oleh banyak faktor pendukung sehingga kiranya banyak ilmu yang akan di dapat kan apabila mengkaji lebih jauh materi-materi yang ada dalam ekosistem tersebut. Dalam hal ini pengamatan terhadap populasi serta perhitungan nilai dominasi, nilai distribusi disertai pengetahuan tentang pola kesesuaian jenis terhadap faktor lingkungan menjadi penting dilakukan sebagai langkah awal pemahaman lebih jauh mengenai organisme dan lingkungannya. Analisa vegetasi yang merupakan cara mempelajari susunan dan bentuk pada masyarakat tumbuh-tumbuhan adalah metode yang baik digunakan dalam kegiatan ini. Pengamatan parameter tumbuhan berdasarkan diameter, tinggi pohon hingga indeks nilai penting penyusun komunitas tersebut.
1.2.            Tujuan Pengamatan
Adapun tujuan pengamatan ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui  organisme penyusun komunitas
2.      Dapat menghitung distribusi,frekwensi, nilai penting dan lain-lain komponen untuk habitat
3.      Untuk mengetahui pola kesesuaian jenis terhadap faktor lingkungan yang ada, yang dinyatakan dalam nilai kerapatan
4.      Untuk mengetahui pola penguasaan jenis terhadap faktor lingkungan yang ada, dinyatakan dengan nilai dominasi
5.      Untuk mendapatkan nilai penting sebagai indikator tipe asosiasinya



















II.               TINJAUAN PUSTAKA


Vegetasi dalam ekologi adlah  istilah utuk kesluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, padang rumput, dantundra merupakan contoh-contoh vegetasi.
Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu tempat.Dengan menganalisis persebaran vegetasi maka ilmuwan ekologi akan lebih mudah untuk mempelajari suatu komnunitas tumbuhan. Kelestarian lingkungan ditentukan oleh indikatornya yang berupa ada atau tidaknya komunitas suatu tumbuhan tertentu pada suatu lingkungan tertentu. Hal ini terjadi karena beberapa jenis komunitas tumbuhan sangat sensitif terhadap perubahan yang terjadi pada tempatnya tinggal atau hidup (Anonim,2013).
Analisis vegetasi ialah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk. Untuk keperluan data-data jenis, diameter dan tingga untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun komunitas tersebut (Michael,1994).
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Contoh populasi dapat berupa populasi rumput, populasi ikan, populasi kepiting, popuasi kerang, populasi padi, populasi tikus, populasi ular, dan lain-lain. Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam komunitasnya (Riza, 2009).
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi, ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Ekosistem adalah suatu komunitas tumbuhan, hewan dan mikroorganisme beserta lingkungan non-hayati yang dinamis dan kompleks, serta saling berinteraksi sebagai suatu unit yang fungsional (Caudill, 2005).
Tumbuhan merupakan organisme autotrof karena dapat membuat makanan sendiri melalui  fotosintesis. Dalam proses ini, bahan anorganik diubah menjadi senyawa organik dengan bantuan sinar matahari. Melalui proses fotosintesis, gas  hasil buangan organisme lain diubah oleh tumbuhan menjadi zat gula, oksigen, dan energy ( Sowarno, 2009).
Selain mampu mencukupi kebutuhannya akan energi, produsen juga berperan sebagai sumber energi bagi organisme lain. Energi yang dihasilkan produsen akan dimanfaatkan oleh organisme lain melalui proses makan dan dimakan. Hewan pemakan tumbuhan memperoleh energi dari tumbuhan yang dimakannya. Sedangkan hewan pemakan tumbuhan tersebut juga bisa dijadikan sumber energi bagi hewan lain yang memakannya. Organisme yang memperoleh makanan dengan cara demikian disebut konsumen. Jadi, organisme yang berperan sebagai konsumen adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut organisme heterotrof  ( Subardi, 2009 ).

III.             PROSEDUR PENGAMATAN

3.1.             Alat dan Bahan
Alat beserta bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain ekosistem, tali rafia, alat tulis, kayu penahan.
3.2.             Prosedur Pengamatan
1.       Memilih daerah penelitian
Dalam hal ini, pilihlah daerah pengamatan dimana memungkinkan memudahkan kita untuk mendapatkan data yang diinginkan.
2.      Membuat petak yang memiliki ukuran panjang dan lebar 1 x 1 meter,2 x 2 meter,3 x 3 meter menggunakan tali rafia dan bantuan kayu penahan.
3.      Mengumpulkan data dengan mengamati jenis tumbuhan di tiap petak yang telah di batasi besaran nya, menghitung jumlah masing masing jenis tumbuhan tersebut.
4.      Melakukan pengamatan nilai besar diameter batang masing masing jenis tumbuhan
5.      Melakukan perhitungan mulai dari basal area, dominasi relatif,hingga nilai penting





IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1.             Data Pengamatan
Nama
Plot  1x1m
Plot  2x2m
Plot  3x3m
Perdu A
d: 3,5 cm
j:1
d: 3,5 cm
j: 2
d: 3,5 cm
j: 2
Perdu B
d: 4,2 cm
j:1
d: 4,2 cm
j: 1
d:  4,2 cm
j: 1
Rumput A
d: 0,4
j:10
d:  0,4 cm
j: 31
d: 0,4 cm
j: 46
Perdu C

d:  1 cm
j: 1
d: 1 cm
j: 1
Perdu D

d: 3,5 cm
j: 7
d:  3,5 cm
j: 7
Perdu E

d: 0,5 cm
j: 2
d:  0,5 cm
j: 2
Perdu F


d: 1 cm
j: 9
Perdu G


d: 1,4 cm
j:
Rumput B


d: 0,4 cm
j: 46



4.2.             Hasil Perhitungan
Nama
Basal Area S
Dominasi Relatif
KR
FR
Perdu A
9,621127
26,24813
1,709402
100%
Perdu B
13,85442
37,7973
0,854701
100%
Rumput A
0,125664
2,142704
39,31624
100%
Perdu C
0,785398
0,342833
0,854701
66,67%
Perdu D
9,621127
26,24813
5,982906
66,67%
Perdu E
0,19635
0,535676
1,709402
66,67%
Perdu F
0,785398
2,142704
7,692308
33,33%
Perdu G
1,53938
4,1997
2,564103
33,33%
Rumput B
0,125664
0,342833
39,31624
33,33%

4.3.             Pembahasan
Pengamatan yang dilakukan per kelompok pada mulanya dibuat plot 1x1 meter kemudian 2x2 meter dan terakhir 3x3 meter. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengamatan pada masyarakat tumbuhan yang ada di dalam batas plot tadi. Ditulis dan dicatat oleh sekertaris sebagai pengambilan datanya. Pada tiap tiap perdu atau tumbuhan di hitung masing masing diameter batang yang diukur kurang lebih 5 cm dari permukaan tanah .
Data yang diperoleh, menunjukkan pada masing masing plot di dominasi oleh tanaman rumput A dan rumput B yang berjumlah masing-masing 46 tanaman dengan tingkat kerapatan terbesar adalah rumput A dan Rumput B dengan nilai kerapatan 39,31%.
Data yang diperoleh, dari besaran frekwensi apa bila memiliki nilai 100 % menandakan pada tiap-tiap plot yang di buat pasti terdapat paling tidak sebuah tanaman dengan jenis yang sama.
Indeks nilai penting pada data data di atas adalah sebagai berikut:
Perdu A
137,5787
Perdu B
153,3611
Rumput A
104,6375
Perdu C
68,8479
Perdu D
104,2487
Perdu E
69,11143
Perdu F
37,9675
Perdu G
40,77848
Rumput B
35,5079












PERHITUNGAN
Basal:
Perdu A:3,14 x (3,5/2)2 :9,621127
Perdu B: 3,14 x (4,2/2)2 :13,85442
Rumput A: 3,14 x (0,4/2)2 :0,125664
Perdu C: 3,14 x (1/2)2 :0,785398
Perdu D: 3,14 x (3,5/2)2 :9,621127
Perdu E: 3,14 x (0,5/2)2 :0,19635
Perdu F: 3,14 x (1/2)2 :0,785398
Perdu G: 3,14 x (1,4/2)2 :1,53938
Rumput B: 3,14 x (0,4/2)2 :0,125664

                               
Kr:
Perdu A: 2/117 x 100%: 1,709402
Perdu B : 1/117 x 100%:0,854701
Rumput A: 46/117 x 100%:39,31624
Perdu C: 1/117 x 100%:0,854701
Perdu D:7/117 x 100% :5,982906
Perdu E: 2/117 x 100% :1,709402
Perdu F: 9/117 x 100%:7,692308
Perdu G: 3/117 x 100%:2,564103
Rumput B: 46/117 x 100%:39,31624



Fr:
Perdu A: 3/3 x 100%:100%
Perdu B: 3/3 x 100%:100%
Rumput A: 3/3 x 100%:100%
Perdu C: 2/3 x 100%:66,67%
Perdu D: : 2/3 x 100%:66,67%
Perdu E: : 2/3 x 100%:66,67%
Perdu F: 1/3 x 100%:33,33%
Perdu G: 1/3 x 100%:33,33%
Rumput B: 1/3 x 100%:33,33%


No comments:

Post a Comment

Budayakan berkomentar..!
Kritik saran untuk membangun