ORGANISME DAN LINGKUNGAN
(Laporan Penelitian Sains Dasar Biologi)
Oleh
Erik Almanar
1317041013
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Pada
dasarnya, makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik itu makhluk
hidup lainnya (biotik) maupun makhluk tak hidup (abiotik). Dengan
interaksi antara kedua komponen tersebut, ekosistem akan selalu tumbuh
berkembang sehingga menimbulkan perubahan ekosistem. Besar ekosistem dalam
sebuah lingkungan dipengaruhi oleh banyak faktor pendukung sehingga kiranya
banyak ilmu yang akan di dapat kan apabila mengkaji lebih jauh materi-materi
yang ada dalam ekosistem tersebut. Dalam hal ini pengamatan terhadap populasi
serta perhitungan nilai dominasi, nilai distribusi disertai pengetahuan tentang
pola kesesuaian jenis terhadap faktor lingkungan menjadi penting dilakukan
sebagai langkah awal pemahaman lebih jauh mengenai organisme dan lingkungannya. Analisa vegetasi yang merupakan cara
mempelajari susunan dan bentuk pada masyarakat tumbuh-tumbuhan adalah metode
yang baik digunakan dalam kegiatan ini. Pengamatan parameter tumbuhan
berdasarkan diameter, tinggi pohon hingga indeks nilai penting penyusun
komunitas tersebut.
1.2.
Tujuan
Pengamatan
Adapun
tujuan pengamatan ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui organisme penyusun komunitas
2. Dapat
menghitung distribusi,frekwensi, nilai penting dan lain-lain komponen untuk
habitat
3. Untuk
mengetahui pola kesesuaian jenis terhadap faktor lingkungan yang ada, yang
dinyatakan dalam nilai kerapatan
4. Untuk
mengetahui pola penguasaan jenis terhadap faktor lingkungan yang ada,
dinyatakan dengan nilai dominasi
5. Untuk
mendapatkan nilai penting sebagai indikator tipe asosiasinya
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk
mempelajari kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu tempat.Dengan
menganalisis persebaran vegetasi maka ilmuwan ekologi akan lebih mudah untuk
mempelajari suatu komnunitas tumbuhan. Kelestarian lingkungan ditentukan oleh
indikatornya yang berupa ada atau tidaknya komunitas suatu tumbuhan tertentu
pada suatu lingkungan tertentu. Hal ini terjadi
karena beberapa jenis komunitas tumbuhan sangat sensitif terhadap perubahan
yang terjadi pada tempatnya tinggal atau hidup (Anonim,2013).
Analisis
vegetasi ialah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara
bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhan. Unsur struktur
vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk. Untuk
keperluan data-data jenis, diameter dan tingga untuk menentukan indeks nilai
penting dari penyusun komunitas tersebut (Michael,1994).
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada
suatu daerah dan waktu tertentu. Contoh populasi dapat berupa populasi
rumput, populasi ikan, populasi kepiting, popuasi kerang, populasi padi,
populasi tikus, populasi ular, dan lain-lain. Antara populasi yang satu dengan
populasi lain selalu terjadi interaksi baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam komunitasnya (Riza, 2009).
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi
interaksi, ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Ekosistem adalah
suatu komunitas tumbuhan, hewan dan mikroorganisme beserta lingkungan
non-hayati yang dinamis dan kompleks, serta saling berinteraksi sebagai suatu
unit yang fungsional (Caudill, 2005).
Tumbuhan merupakan
organisme autotrof karena dapat membuat makanan sendiri melalui
fotosintesis. Dalam proses ini, bahan anorganik diubah menjadi senyawa organik
dengan bantuan sinar matahari. Melalui proses fotosintesis, gas hasil
buangan organisme lain diubah oleh tumbuhan menjadi zat gula, oksigen, dan
energy ( Sowarno, 2009).
Selain mampu mencukupi kebutuhannya
akan energi, produsen juga berperan sebagai sumber energi bagi organisme lain.
Energi yang dihasilkan produsen akan dimanfaatkan oleh organisme lain melalui
proses makan dan dimakan. Hewan pemakan tumbuhan memperoleh energi dari
tumbuhan yang dimakannya. Sedangkan hewan pemakan tumbuhan tersebut juga bisa
dijadikan sumber energi bagi hewan lain yang memakannya. Organisme yang
memperoleh makanan dengan cara demikian disebut konsumen. Jadi, organisme yang
berperan sebagai konsumen adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan
sendiri atau disebut organisme heterotrof ( Subardi, 2009 ).
III.
PROSEDUR PENGAMATAN
3.1.
Alat
dan Bahan
Alat
beserta bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain ekosistem, tali rafia, alat tulis,
kayu penahan.
3.2.
Prosedur Pengamatan
1.
Memilih daerah penelitian
Dalam
hal ini, pilihlah daerah pengamatan dimana memungkinkan
memudahkan kita untuk mendapatkan data yang diinginkan.
2.
Membuat petak yang memiliki ukuran
panjang dan lebar 1 x 1 meter,2 x 2 meter,3 x 3 meter menggunakan tali rafia
dan bantuan kayu penahan.
3.
Mengumpulkan
data dengan mengamati jenis tumbuhan di tiap petak yang telah
di batasi besaran nya, menghitung jumlah masing masing jenis tumbuhan tersebut.
4.
Melakukan pengamatan nilai besar
diameter batang masing masing jenis tumbuhan
5.
Melakukan perhitungan mulai dari basal
area, dominasi relatif,hingga nilai penting
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Data Pengamatan
Nama
|
Plot 1x1m
|
Plot 2x2m
|
Plot 3x3m
|
Perdu A
|
d: 3,5 cm
j:1
|
d: 3,5 cm
j: 2
|
d: 3,5 cm
j: 2
|
Perdu B
|
d: 4,2 cm
j:1
|
d: 4,2 cm
j: 1
|
d: 4,2 cm
j: 1
|
Rumput A
|
d: 0,4
j:10
|
d: 0,4 cm
j: 31
|
d: 0,4 cm
j: 46
|
Perdu C
|
|
d: 1 cm
j: 1
|
d: 1 cm
j: 1
|
Perdu D
|
|
d: 3,5 cm
j: 7
|
d: 3,5 cm
j: 7
|
Perdu E
|
|
d: 0,5 cm
j: 2
|
d: 0,5 cm
j: 2
|
Perdu F
|
|
|
d: 1 cm
j: 9
|
Perdu G
|
|
|
d: 1,4 cm
j:
|
Rumput B
|
|
|
d: 0,4 cm
j: 46
|
4.2.
Hasil Perhitungan
Nama
|
Basal Area S
|
Dominasi Relatif
|
KR
|
FR
|
Perdu A
|
9,621127
|
26,24813
|
1,709402
|
100%
|
Perdu B
|
13,85442
|
37,7973
|
0,854701
|
100%
|
Rumput A
|
0,125664
|
2,142704
|
39,31624
|
100%
|
Perdu C
|
0,785398
|
0,342833
|
0,854701
|
66,67%
|
Perdu D
|
9,621127
|
26,24813
|
5,982906
|
66,67%
|
Perdu E
|
0,19635
|
0,535676
|
1,709402
|
66,67%
|
Perdu F
|
0,785398
|
2,142704
|
7,692308
|
33,33%
|
Perdu G
|
1,53938
|
4,1997
|
2,564103
|
33,33%
|
Rumput B
|
0,125664
|
0,342833
|
39,31624
|
33,33%
|
4.3.
Pembahasan
Pengamatan yang dilakukan per kelompok pada
mulanya dibuat plot 1x1 meter kemudian 2x2 meter dan terakhir 3x3 meter.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengamatan pada masyarakat tumbuhan yang
ada di dalam batas plot tadi. Ditulis dan dicatat oleh sekertaris sebagai
pengambilan datanya. Pada tiap tiap perdu atau tumbuhan di hitung masing masing
diameter batang yang diukur kurang lebih 5 cm dari permukaan tanah .
Data yang diperoleh, menunjukkan pada masing
masing plot di dominasi oleh tanaman rumput A dan rumput B yang berjumlah
masing-masing 46 tanaman dengan tingkat kerapatan terbesar adalah rumput A dan
Rumput B dengan nilai kerapatan 39,31%.
Data yang diperoleh, dari besaran frekwensi apa
bila memiliki nilai 100 % menandakan pada tiap-tiap plot yang di buat pasti
terdapat paling tidak sebuah tanaman dengan jenis yang sama.
Indeks nilai penting pada data data di atas adalah
sebagai berikut:
Perdu A
|
137,5787
|
Perdu B
|
153,3611
|
Rumput A
|
104,6375
|
Perdu C
|
68,8479
|
Perdu D
|
104,2487
|
Perdu E
|
69,11143
|
Perdu F
|
37,9675
|
Perdu G
|
40,77848
|
Rumput B
|
35,5079
|
PERHITUNGAN
Basal:
Perdu A:3,14 x (3,5/2)2 :9,621127
|
Perdu B: 3,14 x (4,2/2)2 :13,85442
|
Rumput A: 3,14 x (0,4/2)2 :0,125664
|
Perdu C: 3,14 x (1/2)2 :0,785398
|
Perdu D: 3,14 x (3,5/2)2 :9,621127
|
Perdu E: 3,14 x (0,5/2)2 :0,19635
|
Perdu F: 3,14 x (1/2)2 :0,785398
|
Perdu G: 3,14 x (1,4/2)2 :1,53938
|
Rumput B: 3,14 x (0,4/2)2 :0,125664
|
Kr:
Perdu A: 2/117 x 100%: 1,709402
|
Perdu B : 1/117 x 100%:0,854701
|
Rumput A: 46/117 x 100%:39,31624
|
Perdu C: 1/117 x 100%:0,854701
|
Perdu D:7/117 x 100% :5,982906
|
Perdu E: 2/117 x 100% :1,709402
|
Perdu F: 9/117 x 100%:7,692308
|
Perdu G: 3/117 x 100%:2,564103
|
Rumput B: 46/117 x 100%:39,31624
|
Fr:
Perdu A: 3/3 x 100%:100%
|
Perdu B: 3/3 x 100%:100%
|
Rumput A: 3/3 x 100%:100%
|
Perdu C: 2/3 x 100%:66,67%
|
Perdu D: : 2/3 x 100%:66,67%
|
Perdu E: : 2/3 x 100%:66,67%
|
Perdu F: 1/3 x 100%:33,33%
|
Perdu G: 1/3 x 100%:33,33%
|
Rumput B: 1/3 x 100%:33,33%
|